Pesona Bulusulur

Select Menu
  • Home
  • Blogging
    • Tutorial Blogspot
    • CSS
    • jQuery
    • Widget
  • Tools
    • Font Awesome
    • HTML Editor
    • HTML Encrypter
    • Code Color
    • Responsive Cek
  • Sitemap
  • About Me
  • Link Exchange
Home » Uncategories »

Rabu, 23 Maret 2016

Bulusulur the jewel of wonogiri
Add Comment
Rabu, 23 Maret 2016
PROFIL DESA BULUSULUR

A.    Batas Wilayah
Utara               : Desa Purwosari
Selatan                        : Desa Purworejo
Barat               : Kelurahan Wonoboyo
Timur               : Purworejo dan Ngadirojo Lor

B.     Pembagian Wilayah
Desa Bulusulur terdiri dari 6 dusun dan 10 Rukun Warga (RW), masing-masing dusun terdiri dari setidaknya 1 RW:
1.      Bulusari, terdiri dari 3 RW, yaitu RW 03, RW 04, dan RW 05
2.      Bulusulur, terdiri dari 1 RW yaitu RW 02
3.      Kedungsono, terdiri dari 1 RW yaitu RW 06
4.      Klemut, terdiri dari 1 RW yaitu RW 07
5.      Lemahireng, terdiri dari 1 RW yaitu RW 01
6.      Malangsari, terdiri dari 1 RW yaitu RW 08

C.    Sarana dan Prasarana
1.      Kantor Pemerintahan


Kantor Kepala Desa Bulusulur terletak di Jl. Diponegoro KM3.5 Dusun Bulusari (tepatnya di RT 02 / RW 03). Di sebelah Kantor Kepala Desa, juga terdapat Gedung Serbaguna Balai Desa. RW 03 terletak di tengah-tengah Desa Bulusulur, sehingga jarak masing-masing RW ke Balai Desa relatif sama.
Di desa ini, juga terdapat Kantor Dinas Penghijauan dan Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Wonogiri.

2.      Sarana Transportasi







Desa Bulusulur bisa ditempuh selama 5 menit dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Wonogiri. Dusun Bulusari dan Bulusulur dilintasi Jalan Utama Kabupaten, yaitu Jalan Diponegoro yang menghubungkan Kota Wonogiri dengan kecamatan-kecamatan disebelah timur dan tenggara Kabupaten Wonogiri. Sehingga banyak kendaraan umum (Angkutan Pedesaan) melewati jalan ini. Semua bis AKDP dan AKAP jalur Solo - Baturetno - Pacitan dan Solo - Purwantoro juga melalui jalan ini.
Di Dusun Kedungsono, dilalui jalan yang menghubungkan Kota Wonogiri dengan Desa Purwosari. Terdapat 1 trayek yang melewati jalan ini, yaitu Angkutan Pedesaan trayek Wonogiri - Pojok. Sedangkan di dusun lainnya (Lemahireng, Klemut, dan Malangsari) belum ada angkutan umum yang melewatinya.
Rencana pembangunan Jalan Lingkar Kabupaten (JLK) juga dimulai dari Desa Bulusulur, yaitu di Dusun Bulusulur, melalui Dusun Lemahireng kemudian melalui Jalan Desa Purworejo, Desa Pokoh Kidul, wilayah Plasa Wadug Gajah Mungkur, Kelurahan Wuryorejo, Randubang kawasan Perhutani, dan beberapa Desa di wilayah kecamatan Selogiri sampai ke Terminal Krisak Selogiri.

3.      Sarana Pendidikan
Di Desa Bulusulur terdapat beberapa sekolah baik dasar maupun menengah, antara lain :
1)      TK Bulusulur 1, di dusun Bulusari

 

2)      TK Bulusulur 2, di dusun Bulusari















3)      TK Bulusulur 3, di dusun Kedungsono















4)      SDN Bulusulur 1, di dusun Bulusari


5)      SDN Bulusulur 2, di dusun Bulusari


 













6)      SMP IT Al Huda Wonogiri, di dusun Bulusari


7)      SMKN 2 Wonogiri, di dusun Bulusari


8)      SMK Gajah Mungkur Wonogiri, di dusun Bulusari


9)      Di desa ini juga terdapat Sanggar Kegiatan Belajar


4.      Listrik dan Air Bersih
Wilayah Desa Bulusulur sudah dialiri listrik. Sedangkan untuk air bersih, Dusun Bulusari dan Bulusulur sudah mendapatkan pasokan dari PDAM. Sedangkan di Dusun Klemut dan Malangsari, telah berdiri Perusahaan Desa (Badan Usaha Milik Desa - BUMDes) bernama Sumber Agung, yang memberikan fasilitas air bersih murah kepada tak kurang 300 KK. Dusun lainnya memanfaatkan air tanah untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
5.      Telekomunikasi
Di Dusun Bulusari, Bulusulur, dan Kedungsono jaringan telepon rumah sudah bisa dinikmati warga. Seluruh jaringan operator seluler juga bisa dinikmati di desa ini. Sebagian penduduk desa menggunakan jasa warnet untuk mengakses informasi.

6.      Tempat Ibadah
Di Desa Bulusulur terdapat beberapa tempat ibadah, antara lain :
1)      Dusun Bulusari : 6 Masjid, 2 Gereja, 1 Vihara
2)      Dusun Bulusulur : 1 Masjid
3)      Dusun Kedungsono : 1 Masjid 
4)      Dusun Klemut : 1 Masjid
5)      Dusun Lemahireng : 1 Masjid
6)      Dusun Malangsari : 1 Masjid

7.      Pasar dan Perbankan

Di desa ini tidak terdapat pasar karena letaknya yang cukup dekat dengan Pasar Kota Wonogiri, hanya sekitar 3 km. Sebagian penduduk Desa Bulusulur, selain ke Pasar Kota Wonogiri juga biasa pergi ke Pasar Ngadirojo yang berjarak sekitar 6 km ke sebelah timur. Saat ini juga terdapat minimarket-minimarket (Alfamart dan Indomart) disepanjang Jl. Diponegoro.
Sedangkan untuk transaksi keuangan (Bank / ATM) penduduk Desa Bulusulur harus ke Kota Wonogiri yang berjarak sekitar 3 km.

8.      Sarana Kesehatan
Puskesmas terdekat terletak di dekat Lapangan Bantarangin yaitu diperbatasan dengan Kelurahan Wonoboyo. Sedangkan Rumah sakit terdekat adalah Rumah Sakit Medika Mulya yang terletak di Desa Purworejo (sekitar 3 Km ke arah timur), RSUD Kab. Wonogiri (sekitar 4 Km ke arah barat), dan Rumah Sakit Marga Husada (Sekitar 5 Km arah barat laut).

9.      Sarana Olahraga
Di masing-masing RW terdapat lapangan bola volley untuk aktivitas warga. Selain itu beberapa dusun mempunyai lapangan bulutangkis. Lapangan sepakbola terdapat di Dusun Bulusari dan Kedungsono. Diperbatasan dengan Kelurahan Wonoboyo di sebelah barat, juga terdapat Lapangan sepakbola milik Kelurahan Wonoboyo. Di Dusun Bulusari juga terdapat lapangan tenis milik Pemda Wonogiri.

D.    Perekonomian
1.      Pertanian
70% penduduk Desa Bulusulur adalah petani.
2.      Kerajinan
Ada sekitar 30 UKM di Desa Bulusulur yang mengembangkan kerajinan berbahan dasar pelepah pisang. Aneka kerajinan pelepah pisang ini antara lain: karpet, lukisan, parcel, keranjang pakaian hingga pot bunga.
3.      Industri Rumah Tangga
Beberapa penduduk memproduksi berbagai macam kue, sambel kacang, tempe dan tahu.
4.      Peningkatan Status (wacana)
Ada wacana Desa Bulusulur ditingkatkan statusnya menjadi kelurahan. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa Bulusulur saat ini menjadi desa yang sangat pesat pembangunannya. Mata pencaharian penduduk juga variatif, tidak tergantung sektor pertanian semata, terutama di Dusun Bulusari. Adanya sekolah menengah (SMKN 2 Wonogiri) menggairahkan kegiatan ekonomi di desa ini. Mulai dari tempat kost, fotocopy, warnet, waralaba, dan warung makan merebak di berbagai sudut desa. Usaha Kuliner juga menghiasi suasana malam desa ini. Sepanjang jalan Diponegoro, kita jumpai pedagang berbagai macam kuliner. Namun hingga saat ini wacana ini masih ditolak oleh Pemerintah Kabupaten Wonogiri.
Bulusulur tidak tertutup kemungkinan menjadi kelurahan, namun masih ada pekerjaan rumah yang besar yang perlu dilakukan oleh pejabat desa beserta seluruh warganya. Diantaranya adalah pemerataan pembangunan di beberapa dusun, terutama Klemut dan Malangsari, kedua dusun ini jauh tertinggal dari dusun lainnya.

E.     Potensi desa Bulusulur
1.      KERAJINAN DEBOG
Anggota Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KSM) “Ngudi Rejeki D-Bhogz”, Desa Bulusulur, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri menata hasil kerajinan berbahan baku gedebok.
Pohon pisang, bagi kebanyakan orang hanya dimanfaatkan buah dan daun. Pelepah atau batang atau gedebok hanya dibiarkan membusuk dan menjadi tumpukan sampah atau menjadi limbah. Namun bagi warga Desa Bulusulur, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri limbah tersebut ibarat mutiara yang bisa mendatangkan uang.
Berbekal pelatihan dari Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Diperidagkop dan UMKM) Wonogiri, keahlian warga desa itu diasah. Keterampilan pun dimiliki oleh warga yang hanya berjarak satu hingga dua kilometer dari pusat pemerintahan. Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KSM) dibentuk untuk menjadi wadah para “ahli” gedebok tersebut.
Menurut tokoh masyarakat Bulusulur, Tugimin, KSM diberi nama “Ngudi Rejeki” dengan spesialis membuat kerajinan “D-Bhogz”. Menurutnya, penamaan “D-Bhogz” agar lebih mudah diingat semua orang sesuai bahan baku. Hasil karya berbahan baku gedebok atau pelepah pisang itu baru berjalan dua bulan. “Pasar masih terbatas di wilayah Wonogiri sambil mencari-cari peluang ke pasar luar daerah,” ujarnya saat ditemui Solopos.com akhir pekan kemarin.
Untuk memperlancar pangsa pasar, anggota kelompok tersebut membawa hasil kerajinan di ajang pameran produk unggulan yang diadakan Pemkab Wonogiri di Gedung Giri Cahaya, Wonogiri belum lama ini. Menurutnya, sebagian hasil kerajinan KSM “Ngudi Rejeki” dilempar ke Jogja maupun Wonogiri. “Ada 15 orang yang mampu membuat kerajinan berbahan gedebok bercampur rotan. Mereka semua telah mendapat pelatihan.”
Aneka kerajinan tampak d stan pameran, seperti karpet, lukisan, parcel, keranjang pakaian kotor maupun pot bunga. Harganya pun variatif tergantung ukuran. Karpet berdiameter 50 sentimeter hingga 150 cm dipatok harga antara Rp50.000 hingga Rp150.000/biji. Keranjang pakaian dibanderol Rp65.000-Rp85.000/biji, parcel atau tempat buah dan baki lamaran antara Rp17.500-Rp22.000/biji. Sedangkan pot bunga dihargai Rp10.000/biji dan tas senilai Rp40.000 hingga Rp65.000/biji.
Dijelaskan oleh Tugimin, bahan baku gedebok bisa dicukupi dari Wonogiri sedangkan rotan diambil dari Sukaharjo. “Warga ingin mengolah limbah menjadi rupiah. Selain itu sumber daya manusia juga terlatih sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan. Cuma, kami berharap Pemkab memfasilitasi pemasaran. Paling tidak mempertemukan pemilik modal dengan KSM.”
Berapa lama membuat kerajinan itu? Tugimin menyatakan tergantung kerajinan yang dibuat namun berkisar satu hingga dua hari. Bahkan, ujarnya, seorang perajin bisa membuat tempat buah sebanyak 10 buah/hari sedangkan keranjang pakaian sehari hanya mampu diproduksi dua buah per perajin.
“Semua bahan jadi, sudah diberi pelapis agar tak mudah rusak apabila terkena air. Gedebok-gedebok dijemur dan dibuat lelesan atau semacam tali sebelum dimanfaatkan menjadi aneka kerajinan.”
Diakui oleh Tugimin, kerajinan berbahan gedebok masih awam di mata masyarakat. Di sisi lain Camat Wonogiri, Slamet Sudibyo menaruh apresiasi terhadap kreatifitas warganya. Dia berharap dari pameran bisa terjalin komunikasi dengan investor. “Pasar mancanegara ternyata juga menyambut baik produk kerajinan gedebok pisangnya.
De-Bog’s, Sandal dari Debog Pisang

Wonogiri — Sadar akan potensi dan peluang yang masih besar, masyarakat Desa Bulusulur, Kecamatan Wonogiri Kota yang tergabung dalam Kelompok Pengrajin Pelepah Pisang “Ngudi Rejeki” mulai mengembangkan bisnis pembuatan sandal berbahan baku pelepah pisang alias debog. Sandal unik ini pun telah diberi label sesuai bahannya, yakni De-Bog’s.
Ada 9 warga yang aktif membuatnya. Sebagian besar mereka berasal dari kalangan ibu rumah tangga. Workshop atau lokasi bengkel kerjanya di Balai Desa Bulusulur.
Ari (36), salah satu instruktur kerajinan debog mengatakan, sandal bikinan warga Bulusulur terhitung awet. Bisa bertahan hingga satu tahun. Harganya pun relatif terjangkau. “Harga sekitar Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu setiap pasangnya, tergantung ukuran, dari yang untuk anak-anak sampai dewasa,” jelas Aris, Jumat (13/7).
Setidaknya satu tahun belakangan ini, lanjut pria bertubuh langsing tersebut, masyarakat Bulusulur berkreasi debog. Dan mulai ada peningkatan permintaan dari konsumen.
“Para camat, pejabat dan kalangan pebisnis banyak yang sudah pesan, menurut mereka harganya cukup murah dan tahan lama apalagi untuk pemakaian dalam rumah,” jelasnya. Ke depan kelompok ini akan melakukan pengembangan dengan menambah produk berupa tas, tudung lampu, karpet dan taplak meja dengan bahan baku debog pisang.

Sumber : Timlo.net



2.      Home Industri Pembuatan Tempe




Suka Artikel? Bagikan: Facebook Twitter Google+

0 Comments

Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Mengenai Saya

Foto Saya
Bulusulur the jewel of wonogiri
wonogiri, surakarta, Indonesia
Lihat profil lengkapku

Postingan Populer

  • (tanpa judul)
    (tanpa judul)
    PROFIL DESA BULUSULUR A.     Batas Wilayah Utara               : Desa Purwosari Selatan                        : Desa Purworejo B...
  • Profil Bulusulur, Wonogiri
    Profil Bulusulur, Wonogiri
    Profil Bulusulur, Wonogiri Bulusulur adalah desa di kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Indonesia. Desa ini berjarak ± 3 ...

Arsip Blog

  • ▼  2016 (2)
    • ▼  Maret (1)
      • PROFIL DESA BULUSULUR <!--[if !supportLists]--...
    • ►  Februari (1)
Diberdayakan oleh Blogger.
Copyright 2013 Pesona Bulusulur - All Rights Reserved
Template by Dian Anarchyta - Powered Blogger